Skip to main content

cara melipatgandakan penjualan dan penghasilannya… Jurus Melipatgandakan | BUSINESS OWNER

 

“Semua sudah ada POLANYA…”

Jika pada bab sebelumnya Anda sudah belajar tentang rahasia suatu produk agar bisa laris, maka di bab ini Anda akan tahu bagaimana cara melipatgandakan penjualan dan penghasilannya…

Jurus Melipatgandakan Penghasilan


Rumus 80:20
Kesuksesan kita mencapai penghasilan 10 juta per bulan (khususnya melalui bisnis) itu ditentukan oleh dua faktor utama. Pertama: factor PSIKOLOGIS, alias apa yang ada dalam benak, pikiran, hati, blue print alam bawah sadar kita. Kedua: factor TEKNIS, alias jurus-jurus bisnis yang bisa kita praktekkan di lapangan.

Jadi, hanya dengan mengetahui dan melakukan jurus-jurus teknis, ini hanya akan memberikan dampak 20% kepada peningkatan penghasilan kita. Yang jauh lebih besar dampaknya (80%) adalah factor psikologis.

“Banyak EKSYEN = Banyak HASIL”

Sesuatu yang dipraktekkan terus menerus, lama kelamaan akan tercetak dalam blue print diri kita dan akhirnya juga menyentuh sisi emosional kita (bukan hanya sisi logika saja). Orang bule menyebutnya, aha moment. Orang kita bilangnya, “Oooooh… begitu toooh…”

Ketika ini terjadi, maka Anda akan merasakan lonjakan yang signifikan pda penghasilan bulanan yang masuk ke rekening tabungan Anda. Buktiin sendiri ya

TULISKAN apa yang Anda harapkan, inginkan, impikan, cita-citakan untuk terwujud dalam 6-12 bulan kedepan. Luangkan minimal 30 menit, pikirkan apa saja perubahan yang ingin Anda lakukan dalam keseharian, dalam bisnis, dalam tim bisnis (karyawan), dalam marketing, pemasaran, manajemen, perluasan distribusi, tantangan-tantangan yang ingin di atasi, dll

3 Jurus Naikin Omzet
Pola melipat gandakan omzet bisnis kita ini dipecah menjadi 3 jurus.

Lakukan dengan mental tanpa TAPI dan tanpa NANTI!

3 hal ini sederhana, tapi efeknya duahsyaaaaat!

3 Jurus Naikin Omzet:

1. Tambah Jumlah pembeli

2. Tambah jumlah pembelian

3. Tambah frekuensi pembelian

NB: Jurus ini adalah jurus dari guru bisnis dunia Jay Abraham. Lyang sudah berpengalaman menangani ribuan kasus bisnis. Dari berpuluh tahun pengalamannya, ia intisarikan jurus meningkatkan omzet menjadi 3 jurus sederhana saja. 
Maksudnya adalah dengan meningkatkan jumlah PEMBELI yang melakukan transaksi di bisnis/toko kita. Tentunya, dengan meningkatkan jumlah PENGUNJUNG terlebih dahulu.

“Jumlah PENGUNJUNG bertambah = Jumlah PEMBELI bertambah…”

Ini bisa dilakukan dengan melakukan promo-promo yang menggiurkan, memasang foto suatu produk dengan harga murah didepan toko, menyebar brosur, memasang iklan di media sosial

Untuk memastikan PENGUNJUNG bukan sekedar berkunjung tapi jadi PEMBELI, siapkan barang-barang atau paket-paket yang tidak bisa di tolak oleh mereka, bahasa jawanya: IRRESISTIBLE ^_^ Berikan alasan pengunjung untuk MEMBELI yah…

2. Tambah Jumlah PEMBELIAN (rata-rata per buyer/customer/klien) Maksudnya adalah dengan meningkatkan PEMBELIAN yang dilakukan oleh Pembeli, atau dalam hal penjualan jasa, oleh klien. Missal tadinya sekali dating pembeli membeli barang sebanyak Rp 100.000, Tingkatkan menjadi lebih banyak, missal menjadi Rp 125.000 atau Rp 150.000 atau bahkan Rp 200.000. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat paket misal beli 5 gratis 1, mempaketkan produk-produk jadi satu (kemeja+ celana + Kerudung + sabuk = Harga Spesial), dan sebagainya.

3. Tambah FREKUENSI Pembelian (atau referensi)

(134)
mungkin bukan “beli lagi” tapi “referensi”, dalam arti, si pembeli puas dan mereferensikan bisnis/produk kita ke teman/kerabatnya

Yang tadinya beli 1 bulan sekali, jadi lebih sering. Bisa jadi 2 kali atau malah lebih. Hal ini bisa dilakukan diantaranya dengan memberikan pelayanan yang ZUPER MENGESANKAN, RAMAH, MEMUASKAN. Bahasa kerennya memberikan “customer WOW-perience” (bukan lagi “customer experience), jadi kita harus membuat para pelanggan berkata… “WOW! Ini toko/bisnis/penjualnya WOW BANGET!” ^_^
.
Pertanyaan: kalo Anda masih bingung dan mikir, “pelanggan gw ada berapa ya?” atau “rata-rata pembelian mereka berapa ya?” ini gawat!^_^

Artinya anda sama sekali ngga “megang” bisnis anda sendiri. BUAHAYA! Harus diubah. Ayo, cari tau angka-angkanya.

Kalo gak tau angkanya, gimana angkanya bisa dinaikin ^_^

“Tanpa Inovasi, bisnis Mati…”

Satu-satunya cara yang harus dilakukan agar bisnis tetap bisa bertahan di tengah persaingan yang nggak karuan adalah INOVASI…

Inovasi Joss! Jurus Meninggalkan Pesaing Jauuuuh di Belakang

Salah satu cara membuat inovasi joss adalah dengan bertanya:

ü “Sebenarnya kita ini bergerak di bisnis apa?”

(144)
ü “ Apa yang sebenarnya mereka beli/cari dengan membeli produk kita?”

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini bisa membawa kita lebih dekat dengan menemukan KUNCI dari inovasi joss 

Tugas Utama Pengusaha
Apa sebenarnya tugas utama seorang pengusaha?

Tugas Utama seorang pengusaha sebenarnya bukan di bagian marketing, produksi, HRD, atau keuangan. Tugas yang sesungguhnya hanya ada satu:MEMUTUSKAN!

OWNER

KEPUTUSAN

AKTIVITAS

HASIL

(161)
“Jika Anda memutuskan sesuatu berdasarkan Emosi, hasilnya Cuma bikin EMOSI . jika Anda memutuskan sesuatu berdasarkan DATA,

hasilnya bikin hati BAHAGIA” 3 Langkah Pengambilan Keputusan

Lalu bagaimana cara yang tepat dalam mengambil keputusan?

1. Tentukan dulu apa yang harus kita fokuskan

Sebagai pemilik bisnis, kita harus memilih untuk FOKUS di bidang apa. Ada yang focus pada produksi, pelanggan, promo, dll. Semua ini akan mempengaruhi perkembangan bisnis kita. Banyak orang yang focus pada hal-hal yang tidak bisa mereka kendalikan. Wah, ini bahaya tidak focus pada keuntungan. Dalam setiap tingkatan bisnis, kita harus bisa mengubah FOKUS kita. Jadi kita harus paham juga, kita sedang di level bisnis yang mana. Ada yang focus pada diri mereka sendiri, ada yang focus pada pelanggan. Ada yang focus pada masalah, ada yang focus pada solusi. Jadi… Apa yang ingin anda FOKUSKAN? ^_^

2. Tentukan arti dari hal/bidang/keadaan yang terjadi

(162)
daripada orang yang berpikir MASALAH bukan? ^_^. Apakah ini BERKAH? Atau HUKUMAN?

3. Ambil keputusan

Kemudian kita akan menentukan apa yang harus dilakukan. Harus bertindak seperti apa. Harus mengambil keputusan kearah mana, Ingat: Pembuatan Keputusan adalah KEKUATAN.


“Jika Anda terlahir miskin, bukan salah Anda. Tapi jika Anda mati dalam keadaan miskin, itu salah Anda”

Sehebat apapun kita dalam mendapatkan uang, kalau manajemen keuangannya kacau, tetap saja bakal terasa miskin. Karena itu, bab ini akan menjadi penting untuk kita pahami: MANAJEMEN KEUANGAN…

Manajemen Keuangan Kelas Dunia
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana supaya tidak cmapur-campur uangnya?

1. Pisahkan rekeningnya antara bisnis dan pribadi, misal untuk bisnis pakai tabungan Mandiri dan BCA, lalu untuk tabungan pribadi di bank BRI dan BNI. Nah, kalau bisnis Anda sudah punya legalitas seperti CV atau PT, maka Anda bisa membuka rekening atas nama perusahaan.

2. Buat Laporan keuangan secara terpisah. Ada juga yang rekeningnya belum bisa dipisah antara bisnis dan pribadi. Terus bagaimana? Tenang saja. Kuncinya disini adalah buat laporan keuangan secara terpisah, baik pribadi atau bisnis.


Saat berbelanja, orang cenderung menggunakan EMOSI disbanding LOGIKA. Akhirnya, orang cenderung menghabiskan uang yang dimiliki.


Waktu-waktu kritisnya adalah 3 bulan di awal, kalau konsisten selama 3 bulan, maka selanjutnya bakal jadi kebiasaan.

“Awalnya dipaksa, lalu menjalankan dengan terpaksa, lama-lama jadi biasa. Coba dah…”

Pipa Penghasilan
Penghasilan anda juga jangan Cuma ngandelin 1 pipa saja meski besar. Kalau satu pipa itu hancur, matilah sudah. Coba cari pipa-pipa penghasilan yang lain. Kalau putus satu, masih ada yang lain.

Lebih baik menaruh 100 telur dalam 100 keranjang, disbanding 100 telur dalam 1 keranjang…


1. Buka bisnis baru

Saat bisnis pertama sudah mulai stabil dan bisa anda tinggal, anda bisa mulai memikirkan bisnis baru sebagai pipa penghasilan baru. INGAT! Dengan catatan bisnis pertama anda sudah stabil cash flow/pendapatannya serta bagus system kerjanya. Kalau bisnis yang pertama aja belum bener, jangan coba-coba buka bisnis baru, bisa-bisa malah ancur semuanya. Hati-hati…

2. Royalti Produk

Mau kerja sekali, hasilnya berkali-kali? Royalti adalah jawabannya. Kami sudah merasakannya. Royalti bisa Anda dapatkan dari menulis buku, membuat karya digital (video atau audio) atau menjual hak cipta. Selama buku terus di cetak, selama produk dengan hak cipta Anda masih diproduksi atau karya digital Anda masih dijual, maka uang akan terus mengalir pada Anda. Ini baru kerja cerdas, bukan sekedar kerja keras.

3. Bagi hasil/ Deviden

Daripada bangun bisnis baru sendiri, lebih enak bareng-bareng sama yang lain. Kuncinya, cari orang yang kompeten/ahli, serta berpengalaman dalam menjalankan bisnis yang akan dibangun. Kalau kasih sama yang masih amatir atau orang baru bakaln capek ngajarinnya. Plus, jangan Anda sendiri yang menjalankan, kalau gitu sama saja bikin bisnis baru sendiri. Serahkan sesuatu pada ahlinya.

jika penghasilannya lebih besar dan lebih banyak bisnisnya. Makin gurih…

Hari gini masih ngandelin satu sumber penghasilan, apa kata dunia ?

The Power of Simplicity
Untuk mengakhiri bab ini, alangkah baiknya kami mengutip buku Multiple Stream of Income and Five Pipeline for Growth Rich karya R.G Allen dan B. Hedges. Disana terdapatpembahasan menarik tentang “simplicity” <kesederhanaan>.

Kenapa hidup sederhana itu penting?

Karena Rasulullah SAW pun begitu. Walaupun hartanya banyak, hidupnya biasa-biasa saja, sangat sederhana. Uang yang banyak lebih digunakan untuk kepentingan umat, dibandingkan untuk kepentingan sendiri.

“Hal sederhana itu jauh lebih membahagiakan. Dan ternyata yang bahagia itu adalah hal yang sederhana”

“Ilmu buka bisnis dan menjalankan bisnis itu berbeda. Tak butuh hanya sekedar motivasi dan Provokasi, tapi juga AKSI dan PONDASI yang kuat”

Jika dalam bab-bab sebelumnya kami sudah memotivasi dan memprovokasi Anda untuk segera buka bisnis, bahkan segera resign dari pekerjaan Anda, maka selanjutnya Anda butuh yang namanya AKSI dan PONDASI yang kuat, supaya hasilnya semakin MANTAP!!

Tepatnya, dalam bahasan kali ini kami akan menekankan kepada Anda tentangPONDASI YANG KUAT.

Bussiness is about the Owner

Banyak pengusaha,, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, tidak siap ketika masalah datang kepada bisnis mereka. Apalagi pengusaha muda yang belum memiliki kematangan pikiran dan sikap. Mereka tidak bisa mengantisipasi masalah yang datang dari awal karena datangnya tiba-tiba

Bussiness is about the Owner

Banyak pengusaha,, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, tidak siap ketika masalah datang kepada bisnis mereka. Apalagi pengusaha muda yang belum memiliki kematangan pikiran dan sikap. Mereka tidak bisa mengantisipasi masalah yang datang dari awal karena datangnya tiba-tiba


Mulai sekarang kalau bisnis Anda bermasalah, jangan pernah salahkan siapa-siapa kecuali diri Anda sendiri. Segera syukuri, Evaluasi, dan re-strategi. Jangan sampai kejadian serupa terulang lagi dikemudian hari.


“Masalah hanya bisa dihadapi jika kita memiliki cara berpikir LEBIH TINGGI dari masalah itu sendiri”


Ketahuilah data-data berikut ini…


· Berapa rata-rata omzet yang Anda dapatkan setiap bulannya?


· Berapa rata-rata profit yang anda dapatkan setiap bulannya?


· Berapa uang yang Anda dapatkan dari bisnis Anda saat ini?


· Berapa total asset bisnis Anda saat ini?


· Berapa total hutang bisnis Anda saat ini?


· Berapa jumlah pelanggan Anda saat ini?


Apakah Anda sudah mengetahui data-data tersebut diatas?


Jika sudah tahu, Alhamdulillah… Artinya anda memegang kendali atas bisnis Anda kedepan. Karena bagaimanapun keputusan-keputusan Anda dalam bisnis akan sangat dipengaruhi oleh data-data tersebut. Jika belum tahu, segera cari tahu. Rapikan laporan keuangan Anda, rapikan database pelanggan Anda. Selalu ukur setiap keputusan dan aktivitas yang sudah Anda terapkan dalam bisnis Anda. Sekarang!


“Kalau nggak pernah NGUKUR, bisnismu bakal HANCUR” Bussiness is Process


“Kebanyakan orang hanya melihat hasilnya saja (kesuksesan), tapi mereka melupakan prosesnya (kegagalan dan perjuangannya)…”


“Apa yang Anda lihat sekarng dari kesuksesan seseorang adalah hasil kerja keras yang dilakukan bertahun-tahun…”


Semua ada Waktunya…


“Bisnis itu bukan tujuan, tetapi sebuah jalan membangun KEKAYAAN, yang dengan kekayaan itu membuat kita bisa melakukan BANYAK KEBAIKAN…


Karena bisnis itu hanya sekedar jalan (wasilah), maka jangan jadikan bisnis ini SEGALANYA dalam hidup Anda. Misalnya, Anda menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan uang banyak melalui bisnis Anda. Pokonya Anda nggak mau tahu, pokoknya duitnya banyka! INI SALAH…



Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan menuju Bali, 5 Juni 2023

  Berikut ini adalah dokumentasi aku dan keluarga kecilku melakukan perjalanan ke Pulau Bali untuk jaga warung Madura yang berada di Jl. Wayan Gebyag Ds. dalung Kec. Kuta Utara Kab. Badung.  Saat itu aku berangkat pada hari Senin, 5 Juni 2023. ini pengalamanku pertama untuk jaga warung Madura di Bali. Saat itu aku hanya bertahan 4 bulan mulai bulan Juni Sampai Oktober. Penyebab aku harus pulang  dikarenakan kakek istriku meninggal dunia. 
15 Common Errors In English 200 Common Errors in English Course These common errors in English are made by students of all levels, from beginner to advanced. Here are some quick explanations and tips about how to avoid 15 common English mistakes. “Everybody Are Happy.” Words like  everybody, somebody, anybody, nobody  are actually singular, not plural. Even though “everybody” refers to a lot of people, it takes the singular verb – so the correct sentence is  “Everybody is happy.” “I’ll Explain You The Problem.” In this sentence, there are two objects – the direct object (the problem) and the indirect object (you). After  explain,  we need to use  to  before the indirect object – the person to whom we are doing the explaining. Also, it’s more common to put the direct object first, so the correct sentence is  “I’ll explain the problem to you.” “I Have The Possibility To Study In Canada Next Year.” With “have,” we use  opportunity,  not possibility – so the

13 things to avoid if you want to become rich

 - 13 things to avoid if you want to become rich. By Dan Lok A lot of people they struggle financially, and they think to themselves oh, you know what? I can not become rich because I don't have enough money. Or I don't have enough capital. I don't have the right idea, or I'm not in the right industry. Or I don't have the right connections. You know what? From my experience that's not what holds most people back. What holds most people back is this one thing. And that is: ego. That's right ego. Now you may be thinking no, I don't have any ego. What are you talking about? I'm just struggling financially I don't have money. No that's not true. You see ego comes in many disguises. When I was broke I had many, many of these ego's that are holding me back. Today I'm gonna share with you 13 of them. Comment below and see if you recognize any one of them. And if you think you don't have any, that is exactly the problem. Number one the bl