Skip to main content

💢 PENGALAMAN KURSUS DI KAMPUNG INGGRIS DI PARE, KEDIRI part 2 💢




Di Pare, biasanya kau akan dipanggil dengan sebutan ‘Miss’ atau ‘Mister’, bahkan oleh seorang penjual kebab. Jangan kaget jika kau diajak ngobrol Bahasa Inggris oleh penduduk setempat, di depan BEC misalnya, seorang penjual batagor biasa melayani pembelinya dengan berbahasa Inggris. Kau juga akan terbiasa dengan pemandangan orang teriak-teriak berpidato di pinggir jalan, ini biasanya punishment untuk yang melanggar peraturan camp (sejenis asrama, biasanya diwajibkan speaking English 24 jam).


Sebuah kursusan yang lebih dari sebuah kursusan, frase yang mewakilkan kata BEC alias Basic English Course yang terletak di Desa Singgahan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. BEC merupakan kursus Bahasa Inggris pertama di Pare yang didirikan pada tanggal 15 Juni 1977 oleh Mr. Kalend Osen, namanya mungkin terdengar seperti orang bule, tapi beliau ini asli orang Kalimantan. Dengan kesederhanaannya, beliau mengabdikan dirinya mengajari para pendatang dari berbagai kalangan sejak puluhan tahun silam, tak heran jika beliau diberi penghargaan pahlawan pendidikan.
Kursusan yang satu ini layaknya a small Indonesia, didatangi orang-orang dari Jakarta hingga Papua, bahkan ada juga yang dari Thailand. BEC terbuka bagi semua orang, dari yang masih SMP, lulusan SMA, sarjana, sampai yang sedang menempuh pendidikan S2, dari yang masih muda hingga lanjut usia.


Setelah lulus dari HEC 2. aku transfer ke program TC BEC. ada banyak murid-murid yang transfer dari kursusan cabang. Tapi di TC ini tak ada lagi sebutan aku anak HEC, aku anak EECC, ataupun sebutan aku anak BEC asli, saat ini semuanya satu, sama-sama anak TC BEC.Aku masuk kelas E, yang diberi nama ‘Excellent Class’, menurut yang punya ide alasan memakai kata ‘Excellent’ karena Excellent itu unggul. Benar memang,Excellent Class kaya dengan orang-orang yang unik, banyak orang-orang somplak di kelas ini, aku menjadi ketua kelas (chief of class). Ada yang namanya Irsyad, nah yang ini punya suara khas yang bahkan mengundang orang heran saat mendengar dia berbicara.Banyak event yang kami ikuti saat kami di level ini, event-event itulah yang membuat kami semakin dekat satu sama lain. Ada kompetisi yel-yel, pemilihan ketua farewell partyclosing meetingdebate competition, walking for fun, dll. 







 kami belajar English in Use dengan Miss Yuni, beliau inilah teacher BEC yang paling bisa membuat proses pembelajaran menjadi menarik. Miss Yuni ini ahlinya main uno, beliau juga seorang pencinta renang.







Masa belajar di BEC diakhiri dengan travel ke Borobudur, ini bukan jalan-jalan tapi ujian. Kau harus pintar-pintar memasang tampang memelas modusin bule agar mau diajak ngobrol. Sebenarnya katanya sih yang dilihat disini bukan dengan seberapa banyak bule kita ngobrol, tapi seberapa betah bule itu having conversation dengan kita. Dan saat travel, jangan coba-coba datang telat, atau namamu akan di-scratch.

Di BEC ada sebuah predikat yang diimpikan orang banyak, biasa disebut A1 atau the best one. Predikat ini diumumkan saat pembagian sertifikat. Jadi ratusan nama BEC students disebutkan satu persatu dari yang mendapat C sekian hingga A1, kau akan harap-harap cemas menunggu namamu disebut, atau malah tak disebutkan samasekali yang artinya kau tak lulus TC.

Saat aku menunggu giliran namaku disebut di malam pembagian sertifikat, aku mendapatkan sebuah pesan singkat. Kira-kira begini isinya, ‘ ‘Afifah, Alhamdulillah aku lulus TC. Makasih banyak udah mau ngajarin aku. Karena kamu aku bisa lulus TC, Makasih banget ya  - Shidiq’  Jadi ceritanya sejak di BTC aku lumayan sering belajar bareng dengan teman-temanku, rada menirukan kakak-kakak MS saat study club. Member tetapnya si Arvin Cloudy Frobenius, yang lain kondisional. Nah shidiq ini sesekali ikut, saat itu ia kesulitan memahami materi pelajaran, sehingga kami membantu memahamkan materi yang sudah diberikan. Itu saja sebenarnya, namun satu hal yang bisa kita ambil pelajaran, agar kita selalu berbuat baik sekecil apapun itu. Kadang bagi kita hal seperti itu bukanlah apa-apa tapi bagi orang lain hal sekecil itu sangatlah bermakna.

Lantas adakah yang perlu dibanggakan dari sebuah pencapaian? Mr. Kalend pernah bilang, simpelnya begini, “kalau ada orang mengatakan ‘wah, lulusan BEChebat sekali ternyata’ kau cukup katakan ‘masih basic’. Dan kalau ada orang mengatakan ‘alumni BEC cuma bisa seperti itu kah’ kau pun cukup mengatakan ‘masih basic’.” Inilah alasan kenapa beliau menamai kursusan ini ‘Basic’ English Course. Masih ada langit di atas langit. Tak ada sedikit pun yang pantas untuk disombongkan.




Pare. Tempat dimana kita menemukan teman, sahabat, keluarga, atau mungkin sang belahan jiwa. Tempat dimana kita belajar tentang kesungguhan dan kesederhanaan. Namun, BEC ternyata tak sesederhana yang terlintas di pikiran. Bukankah begitu, teman?

Berikut salah satu gambar suasana belajar di BEC Hall 





Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan menuju Bali, 5 Juni 2023

  Berikut ini adalah dokumentasi aku dan keluarga kecilku melakukan perjalanan ke Pulau Bali untuk jaga warung Madura yang berada di Jl. Wayan Gebyag Ds. dalung Kec. Kuta Utara Kab. Badung.  Saat itu aku berangkat pada hari Senin, 5 Juni 2023. ini pengalamanku pertama untuk jaga warung Madura di Bali. Saat itu aku hanya bertahan 4 bulan mulai bulan Juni Sampai Oktober. Penyebab aku harus pulang  dikarenakan kakek istriku meninggal dunia. 
15 Common Errors In English 200 Common Errors in English Course These common errors in English are made by students of all levels, from beginner to advanced. Here are some quick explanations and tips about how to avoid 15 common English mistakes. “Everybody Are Happy.” Words like  everybody, somebody, anybody, nobody  are actually singular, not plural. Even though “everybody” refers to a lot of people, it takes the singular verb – so the correct sentence is  “Everybody is happy.” “I’ll Explain You The Problem.” In this sentence, there are two objects – the direct object (the problem) and the indirect object (you). After  explain,  we need to use  to  before the indirect object – the person to whom we are doing the explaining. Also, it’s more common to put the direct object first, so the correct sentence is  “I’ll explain the problem to you.” “I Have The Possibility To Study In Canada Next Year.” With “have,” we use  opportunity,  not possibility – so the

13 things to avoid if you want to become rich

 - 13 things to avoid if you want to become rich. By Dan Lok A lot of people they struggle financially, and they think to themselves oh, you know what? I can not become rich because I don't have enough money. Or I don't have enough capital. I don't have the right idea, or I'm not in the right industry. Or I don't have the right connections. You know what? From my experience that's not what holds most people back. What holds most people back is this one thing. And that is: ego. That's right ego. Now you may be thinking no, I don't have any ego. What are you talking about? I'm just struggling financially I don't have money. No that's not true. You see ego comes in many disguises. When I was broke I had many, many of these ego's that are holding me back. Today I'm gonna share with you 13 of them. Comment below and see if you recognize any one of them. And if you think you don't have any, that is exactly the problem. Number one the bl